Senin, 27 Oktober 2014

Bagian Tubuh Terpenting


Bagian Tubuh Terpenting






Bagian Tubuh Yang Paling Berarti
Ibuku selalu bertanya padaku apa bagian tubuh
yang paling penting. Bertahun-tahun, aku selalu
menerka dengan jawaban yang aku anggap benar.
Ketika aku muda, aku fikir suara adalah yang paling
penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab,
"Telinga, Bu." Jawab Ibuku,
"Bukan. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah
memikirkannya dan aku menanyakanmu lagi
nanti."
Selang beberapa tahun kemudian, dia bertanya
padaku lagi. Sejak jawapan pertama, kini aku yakin
jawapan kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku
mengatakan,
"Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang,
jadi pastilah mata kita."
Dia memandangku dan berkata,
"Kamu belajar dengan cepat, tapi jawapanmu
masih salah karena Banyak orang yang buta."
Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari
jawapan baru dan dari tahun ke tahun, Ibu terus
bertanya padaku beberapa kali dan jawapannya
selalu,
"Bukan. Tapi, kamu semakin pandai dari tahun ke
tahun, anakku."
Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua
keluarga bersedih. Semua menangis. Bahkan,
ayahku menangis. Aku mengingatinya karena itulah
saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku
memandangku ketika tiba giliranku untuk
mengucapkan selamat tinggal pada kakek.
Dia bertanya padaku,
"Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang
paling penting, sayang?"
Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti
ini. Aku sering berfikir, ini hanyalah permainan
antara Ibu dan aku.
Ibu melihat tanda kebingungan diraut wajahku dan
memberitahu,
"Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan
padamu apakah kamu sudah benar-benar "hidup".
Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu
padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan
aku telah memberitahu kamu kenapa. Tapi, hari ini
adalah hari di mana kamu harus belajar pelajaran
yang sangat penting."
Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku
melihat matanya penuh dengan airmata. Dia
berkata,
"Sayangku, bagian tubuh yang paling penting
adalah bahumu."
Aku bertanya,
"Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?"
Ibu membalas,
"Bukan, tapi kerana bahu dapat menahan kepala
seorang teman atau orang yang kamu sayangi
ketika mereka menangis.
Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang
perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap,
kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman
agar kamu selalu mempunyai bahu untuk
menangis bila-bila pun kamu memerlukannya."
Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling
penting adalah tidak menjadi orang yang
mementingkan diri sendiri. Tetapi, simpati
terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain.
Dari sahabat Nu’man bin Basyir radhiallahu ‘anhu
ia menuturkan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Perumpamaan kecintaan, kasih
sayang, dan bahu-membahu kaum mukminin bak
satu tubuh, bila ada anggota tubuh itu yang
menderita, niscaya anggota tubuh lainnya akan
sama-sama merasakan susah tidur dan
demam.” (Hadits Riwayat Muslim)
Orang akan melupakan apa yang kamu katakan...
Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan...
Tetapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana
kamu membuat mereka berarti...
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita
ini.....
Silahkan SHARE ke teman anda jika menurut anda
notes ini bermanfaat.






Source :www,iluvislam,com

Sabtu, 18 Oktober 2014

RESENSI FILM


Tenggelamnya Kapal Van der Wijck Extended


Sebuah Film Romance Historical Drama Indonesia Terbaru versi Extended yang sebelumnya film ini sudah pernah tayang versi durasi yang singkat. Film ini tayang di Bioskop Lokal Indonesia 11 September 2014. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Extended 2014 produksi Soraya Intercine Films.

Pemeran:

Pevita Pearce: Hayati
Reza Rahadian: Aziz
Jajang C. Noer: Mande Jamilah
Herjunot Ali: Zainuddin
Gesya Shandy: Khadijah
Arzetti Bilbina: Ibu Muluk
Randy Ganistha: Muluk
Kevin Andrean: Sophian


Sutradara : Sunil Soraya
Produser : Ram Soraya


Film yang di adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya BUYA HAMKA. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck mengisahkan tentang perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi hubungan cinta sepasang kekasih hingga berakhir dengan kematian. 
Pada tahun 1930 Zainuddin merantau pergi ke kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Saat ini berkeliling dengan pamannya ia melihat ada seorang gadis cantik. gadis cantik itu bernama Hayati. sejak pertama kali Zainuddin melihat Hayati ia langsung jatuh cinta.

Aturan adat disana yang sangat kuat meruntuhkan cinta mereka. Karena ibunda Zainuddin berdarah suku Bugis dan Ayahnya bersuku Minang, tetapi adat disana mengikuti garis keturunan dari ibu maka status Zainuddin disana tidak bersuku. Dan Zainuddin hanyalah di anggap seorang yang tidak bersuku dan tak berharta. Sedangkan Hayati adalah gadis cantik yang bersuku. Ketika ingin melamar hayati Zainuddin langsung di tolak oleh keluarga Hayati.

Pada akhirnya Zainuddin pergi untuk menunggalkan Batipuh. Sebelum Zainuddin menunggalkan Batipuh ia bertemu dengan Hayati untuk salam perpisahan. Zainuddin meminta sesuatu barang milik Hayati untuk di simpan olehnya.

Zainuddin pergi meninggalkan Batipuh lalu datang kerumah ibu Muluk. Zainuddin menginap beberapa saat disana, disana ia bertemu dengan Muluk. setelah beberapa hari ia  tinggal disana ia mendapat surat bahwa nenknya yang di Makassar telah meninggal dunia dan ia menerima kiriman harta dari neneknya itu. dan sekaligus Zainuddin mendengar kabar gembira bahwa Hayati akan datang ke tempat semacam Pacuan kuda dan Hayati menginap di tempat sahabatnya yang bernama Khadijah. 

Disana Hyati bertemu dengan kakaknya Khadijah yang bernama Aziz. Aziz langsung terpanah dengan kecantikan Hayati. Zainuddin sedang merapihkan potongan rambutnyab yang di cukur oleh Muluk. 

Tibalah hari dimana Pacuan kuda itu akan dimulai. Zainuddin sudah siap untuk bertemu dengan kekasih pujaannya itu, Hayati. Tibalah mereka di pacuan kuda. Tetapi, bayangan dengan kenyataan yang ia rasakan tidak sesuai. Hayati mengenakan baju yang terbuka buakan hayati yang mengenakan baju yang tertutup yang Zainuddin lihat awal pertemuan mereka di batipuh. Zainuddin sangat kecewa. 

Aziz disuruh menikah oleh ibunya dan lalu ia melamar Hayati. Hayati pun di paksa untuk menikah dengan Aziz yang dinilai kaya dan bersuku. Zainuddin sangat kaget ketika ia mendengar Hayati akan menikah dengan orang lain selain dirinya. Zainuddin mengirim surat " semoga ini hanyalah pernikahan harta dan kecantikan". Tapi Hayati membalas " ini bukanlah pernikahan harta dan kecantikan, ini lah pernikahan yang sebenarnya". Zainuddin jatuh sakit, setelah beberapa hari kemudian Hayati dan Aziz pun datang kerumah Muluk untuk menjenguk Zainuddin. Ketika ia memegang tangan Hayati ternyata ia baru tau kalo Hayati sudah ada yang memiliki.

Semenjak kejadian itu Zainuddin ingin merantau ke tanah Jawa, ia ingin serius dan berkontrasi untuk menulis. Ditemani oleh Bang Muluk ia pergi ketanah Jawa. Ia menerbitkan buku yang berjudul Treosir. Zainuddin sudah menjadi orang yang terpandang. Lalu, ia pindah ke Surabaya. Pada saat opera yang berlangsung di rumahnya, ia bertemu dengan Hayati bersama dengan Aziz.
Pada saat itulah pertemuan antara Perkawinan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta yang suci tak lekang oleh waktu. Aziz dan Hayati sudah menjadi orang miskin. Aziz di penuhi dengan hutang-hutang karena ia berjudi.

Aziz menemui Zainuddin untuk meminta izin tinggal dirumahnya bersama dengan Hayati, Zainuddin mengijinkan untuk Aziz dan Hayati tinggal bersamanya. Aziz sakit dan ia meninggal dunia. Hayati meminta maaf kepada Zainuddin. Zainuddin pun memaafkannya tetapi ia menyuruh Hayati untuk pulang ke kampung halamannya. Inilah saat terberat cinta suci meraka di uji. Hayati diantar bang Muluk ke pelabuhan untuk menaiki Kapal Van der wijck. Zainuddin sebenarnya tak tega untuk melepaskan Hayati pulang sendiri ke Minang. Zainuddin mendengar kabar bahwa Kapal yang di naiki oleh Hayati tenggelam, ia panik langsung mengunjungi rumah sakit tempat para korban di rawat. Ia pun bertemu dengan Hayati. Hayati meninggal dunia dan ia di kuburkan di halaman rumah Zainuddin.

 Berakhirnya cinta yang suci yang tak lekang sampai kapanpun. Masalah Adat sosial tak mampu menghalangi cinta tulus nan suci mereka. Sejarah dari suku Minang.




Menurut saya kelebihan dalam film ini  adalah :

1.       Terdapat unsur-unsur sedih dan bahagia
2.       Menceritakan tentang  sifat-sifat :
  • jangan pernah menyerah dalam keadaan apapun;
  • harus bangkit dari keterpurukan;
  • jangan memandang orang dari hartanya;
  • jika jadi pemimpin harus menjadi orang yang bijaksana dalam memilih keputusan, jangan seenaknya saja dan pilih kasih.
3. Film ini bagus untuk di tonton karena ceritanya yang bagus, tidak membingungkan, bahasa yang mudah di mengerti.
4. Film ini banyak mengandung unsur sejarah suatu tempat.



Nama: Rina Melinda Siman
NPM: 19414418
Kelas: 1IB04